Alkana adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh
asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain,
alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan
ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2.
Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan berapa
karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax
adalah contoh alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari
10 atom karbon.
Setiap
atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H
atau ikatan C-C),
dan setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C).
Sebuah kumpulan dari atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus
kerangka. Secara umum, jumlah atom karbon digunakan untuk mengukur
berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2-alkana).
Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah gugus fungsional, yang seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contohnya adalah metil atau gugus etil.
Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah gugus fungsional, yang seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contohnya adalah metil atau gugus etil.
Deret
Homolog Alkana
Adalah
suatu golongan / kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama, mempunyai
sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH 2
.
Sifat-sifat deret homolog :
o Mempunyai
sifat kimia yang mirip
o Mempunyai
rumus umum yang sama
o Perbedaan
Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik
didihnya
rumus
|
nama
|
rumus
|
nama
|
CH 4
|
metana
|
C 6 H 14
|
heksana
|
C 2 H 6
|
etana
|
C 7 H 16
|
heptana
|
C 3 H 8
|
propana
|
C 8 H 18
|
oktana
|
C 4 H 10
|
butana
|
C 9 H 20
|
nonana
|
C 5 H 12
|
pentana
|
C 10 H 22
|
dekana
|
Sifat-sifat Alkana
- merupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut dalam air
- makin banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin tinggi
- pada tekanan dan suhu biasa, CH 4 - C 4 H 10 berwujud gas, C 5 H 12 - C 17 H 36 berwujud cair, diatas C 18 H 38 berwujud padat
- mudah mengalami reaksi subtitusi dengan atom-atom halogen (F 2, Cl 2, Br 2 atau I 2 )
- dapat mengalami oksidasi (reaksi pembakaran)
Sifat fisik
1.
Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Pelarut
yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter. Jika alkana
bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih
kecil daripada 1.
2.
Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga suku ke 16
berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat.
3.
Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang berisomer
(jumlah atom C sama banyak), semakin banyak cabang, titik didih semakin kecil.
Tabel 4. Beberapa sifat fisik alkana
Nama
alkana
|
Rumus
|
Mr
|
Titik
leleh
|
Titik
didih
|
Kerapatan
|
Fase
|
molekul
|
(oC)
|
(0C)
|
(g/Cm3)
|
pada
|
||
250C
|
||||||
Metana
|
CH4
|
16
|
-182
|
-162
|
0,423
|
Gas
|
Etana
|
C2H6
|
30
|
-183
|
-89
|
0,545
|
Gas
|
Propana
|
C3H8
|
44
|
-188
|
-42
|
0,501
|
Gas
|
Butana
|
C4H10
|
58
|
-138
|
-0.
5
|
0,573
|
Gas
|
Pentana
|
C5H12
|
72
|
-130
|
36
|
0,526
|
Cair
|
Heksana
|
C6H14
|
86
|
-95
|
69
|
0,655
|
Cair
|
Heptana
|
C7H16
|
100
|
-91
|
99
|
0,684
|
Cair
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
Heptadekana
|
C17H36
|
240
|
22
|
302
|
0,778
|
cair
|
Oktadekana
|
C18H38
|
254
|
28
|
316
|
0,789
|
padat
|
Nonadekana
|
C19H40
|
268
|
32
|
330
|
0,789
|
padat
|
Iikosana
|
C20H42
|
282
|
37
|
343
|
0,789
|
padat
|
Sifat kimia
1.
Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
2.
Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon
dioksida dan uap air.
3.
Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom
-atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.
Kelarutan
Fakta-fakta
Kelarutan alkana tidak berbeda dengan kelarutan sikloalkana.
Alkana hampir tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik. Alkana dalam bentuk cair merupakan pelarut yang baik untuk berbagai senyawa kovalen yang lain.
Kelarutan alkana tidak berbeda dengan kelarutan sikloalkana.
Alkana hampir tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik. Alkana dalam bentuk cair merupakan pelarut yang baik untuk berbagai senyawa kovalen yang lain.
Penjelasan-penjelasan
Kelarutan dalam air
Apabila sebuah zat molekular larut dalam air, maka terjadi hal-hal berikut:
- gaya tarik antar-molekul dalam zat menjadi hilang. Untuk alkana, gaya tarik tersebut adalah gaya dispersi Van der Waals.
- gaya tarik antar-molekul dalam air menjadi hilang sehingga zat bisa bercampur dengan molekul-molekul air. Dalam air, gaya tarik antar-molekul yang utama adalah ikatan hidrogen.
Diperlukan
energi untuk meghilangkan gaya tarik antar-molekul tersebut, meskipun jumlah
energi yang diperlukan untuk menghilangkan gaya dispersi Van der Waals pada
molekul seperti metana sangat kecil dan bisa diabaikan. Akan tetapi, ini tidak
berlaku bagi ikatan hidrogen dalam air, dimana diperlukan banyak energi untuk
memutus ikatan hidrogen.
Dengan kata lain, sebuah zat akan larut jika ada cukup energi yang dilepaskan ketika ikatan-ikatan baru terbentuk antara zat dan air untuk mengganti energi yang digunakan dalam memutus gaya tarik awal.
Dengan kata lain, sebuah zat akan larut jika ada cukup energi yang dilepaskan ketika ikatan-ikatan baru terbentuk antara zat dan air untuk mengganti energi yang digunakan dalam memutus gaya tarik awal.
Satu-satunya gaya-tarik yang baru terbentuk antara alkana dan molekul air adalah gaya Van der Waals. Pembentukan gaya tarik ini tidak melepaskan banyak energi untuk mengganti energi yang diperlukan untuk memutus ikatan hidrogen dalam air. Olehnya itu alkana tidak larut.
Kelarutan dalam pelarut-pelarut organik
Pada kebanyakan pelarut organik, gaya tarik utama antara molekul-molekul pelarut adalah gaya Van der Waals – baik gaya dispersi maupun gaya tarik dipol-dipol.
Ini berarti bahwa apabila sebuah alkana larut dalam sebuah pelarut organik, maka gaya tarik Van der Waals terputus dan diganti dengan gaya Van der Waals yang baru. Pemutusan gaya tarik yang lama dan pembentukan gaya tarik yang baru saling menghapuskan satu sama lain dari segi energi – sehingga tidak ada kendala bagi kelarutannya.
Kereaktifan
kimiawi
Alkana
Alkana mengandung ikatan tunggal C-C
yang kuat dan ikatan C-H yang juga kuat. Ikatan C-H memiliki polaritas yang
sangat rendah sehingga tidak ada molekulnya yang membawa jumlah ion positif
atau negatif yang signifikan untuk menarik molekul lainnya.
Olehnya itu alkana-alkana memiliki reaksi yang cukup terbatas.
Olehnya itu alkana-alkana memiliki reaksi yang cukup terbatas.
Beberapa hal yang bisa dilakukan pada alkana:
- alkana bisa dibakar, yakni memusnahkan seluruh molekulnya;
- alkana bisa direaksikan dengan beberapa halogen yakni memutus ikatan C-H;
- alkana bisa dipecah, yakni dengan memutus ikatan C-C.
Sumber dan Kegunaan
- Bahan Bakar, misal elpiji, kerosin, bensin dan solar.
- Pelarut, misal petroleum eter dan nafta.
- Sumber hidrogen, gas alam dan gas petroleum merupakan sumber dalam indutri, misal amoniak dan pupuk.
- Pelumas, alkana dengan suhu tinggi ( jumlah atom karbon banyak ) misal C18H38.
- Bahan baku organik, misal minyak bumi dan gas alam yang di gunakan untuk sintetis alkohol dan asam cuka.
- bahan baku industri, Misal minyak bumi di gunakan sebagai bahan baku plastik, detergen dan karet. Industri yang mengelola minyak bumi dan gas alam di sebut industri petro kimia, ( petrplieum = minyak bumi ).
Permasalahan
Apa yang mendasari alkana mempunyai titik didih yang rendah
dibandingkan dengan senyawa organik lainnya dengan berat molekul yang sama ?
Dan juga pada artikel diatas, dikatakan bahwa bahan baku organik (utamanya) seperti bahan bakar fosil (minyak bumi dan gas alam). Mungkinkah setiap jenis bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar tergolong alkana ?
Dan juga pada artikel diatas, dikatakan bahwa bahan baku organik (utamanya) seperti bahan bakar fosil (minyak bumi dan gas alam). Mungkinkah setiap jenis bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar tergolong alkana ?
Jawab :
BalasHapusNama : Ekin Dwi Arif K
NIM : A1C112011
Penyebabnya adalah : dengan adanya percabangan pada struktur alkana, maka bentuk molekul alkana cenderung menyerupai bentuk bola/bulat. Akibatnya luas permukaan bidang singgung antar molekul menjadi berkurang atau interaksi yang terjadi antar molekul menjadi berkurang sehingga gaya tarik antar molekulnya rendah. Dan untuk mengalahkan gaya tersebut hanya diperlukan energi yang dapat dicapai pada suhu rendah.
Pengaruh percabangan dalam struktur molekul terjadi pada semua senyawa organik. Artinya makin banyak sustituen cabang dalam struktur molekul titik didih senyawa organik makin rendah apabila dibandingkan dengan senyawa yang memiliki massa molekul sama atau hampir sama.
Terimakasih Saudara Ekin.. tapi masih belum lengkap jawabannya..
Hapusmaaf , saya akan mencoba menambahkan jawaban saya : tidak hanya senyawa alkana yang dapat dijadikan bahan bakar , tetapi ada lagi yang dapat dijadikan bahan bakar tetapi bukan golongan dari alkana. contohnya : kotoran panda yang dapat dijadikan bahan bakar ,Ilmuwan dari Mississippi State University percaya bahwa 40 mikroba yang ditemukan di dalam kotoran panda dapat membuat biofuel dari sisa-sisa tanaman lebih murah.
BalasHapusPenelitian ini juga dapat membantu kelangsungan hidup panda yang kini sudah terdaftar sebagai hewan-hewan langka dan harus dilindungi.
Produksi bahan bakar dari mikroba di dalam kotoran panda juga terhitung sangat efisien sehingga tidak membutuhkan biaya yang besar.
Menurut Profesor Ashli Brown, pemimpin penelitian tersebut, masih banyak alternatif murah yang dapat ditemukan untuk memproduksi bahan bakar mesin.
Masalahnya, kebanyakan orang tidak peduli dengan betapa besar manfaat yang sebenarnya dapat disediakan oleh alam dan ketergantungan dengan yang sudah ada
Okee, terima kasih sekali lagi saudara ekin..
Hapussudah berkenan untuk membantu permasalahan saya..
seperti yang telah kita ketahui alkana hanya mengandung ikatan C-C dan C-H yang non polar,maka gaya tarik menarik antara molekulnya sangat kecil, sehingga titik didihnya lebih rendah daripada persenyawaan dengan berat molekul sama yang mempunyai ikatan polar.
BalasHapusdan tidak semua bahan bakar tergolong dalam golongan alkana. sebagai contoh sekarang telah banyak digunakan bahan bakar alternatif seperti listrik dan tumbuhan seperti minyak jarak
Terima kasih saudari Jauza Hardhy.. Membantu sekali :)
HapusSHINTIA PUTRI AMALIA
BalasHapusA1C112031
Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan dengan senyawa organik lain dengan berat molekul yang sama.Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik diantara molekul non polar lemah , sehingga proses pemisahan molekul satu dengan yang lainnya ( sama dengan proses pembuatan dari fase cair ke fase gas) relative memerlukan sedikit energi.
tidak semua bahan yang digunakan untuk pembuatan bahan bakar itu terbuat dari alkana,.,.walaupun sebagian besar terbuat dari komponen alkana.contohnya biodiesel,
Bahan dasar bahan bakar ini dibuat dari tumbuhan seperti kedelai, kelapa dan sebangsanya, biodiesel adalah bahan bakar non-toxic yang dapat dicampurkan dengan minyak diesel biasa atau digunakan sebagaimana adanya untuk mengurangi emisi.
Terima kasih saudari Shintia sudah berkenan untuk membantu menjawab permasalahan saya..
Hapussaya akan mencoba menjawab berdasarkan info yg saya dapat :
BalasHapuspenyebabnya adalah
Perbedaan keelektronegatifan antara karbon dan hidrogen tidak terlalu besar, sehingga terdapat polaritas ikatan yang sangat tinggi. Molekul-molekul sendiri memiliki polaritas yang sangat kecil. Bahkan sebuah molekul yang simetris penuh
seperti metana tidak polar sama sekali.
Ini berarti bahwa satu-satunya gaya tarik antara satu molekul dengan molekul tetangganya adalah gaya dispersi Van der Waals. Gaya ini sangat kecil untuk sebuah molekul seperti metana, tapi akan meningkat apabila molekul bertambah lebih besar. Itulah sebabnya mengapa titik didih alkana semakin meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran molekul.
Semakin bercabang rantai suatu isomer, maka titik didihnya akan cenderung semakin rendah. Gaya dispersi Van der Waals lebih kecil untuk molekul-molekul yang berantai lebih pendek, dan hanya berpengaruh pada jarak yang sangat dekat antara satu molekul dengan molekul tetangganya. Molekul dengan banyak cabang tapi berantai pendek lebih sulit berdekatan satu sama lain dibanding molekul yang sedikit memiliki cabang.
Sebagai contoh, titik didih tiga isomer dari C5H12 adalah:
Titik didih (K)
pentana --> 309.2
2-metilbutana --> 301.0
2,2-dimetilpropana -->282.6
Titik didih yang sedikit lebih tinggi untuk sikloalkana kemungkinan diakibatkan karena molekul-molekul bisa saling mendekati akibat struktur cincin yang membuatnya lebih rapi dan kurang .
tidak semua bahan bakar tergolong dalam golongan alkana beberapa para peneliti sudah menemukan bahan bakar dengan menggunakan kotoran hewan (biogas)
Terima kasih Saudara Daniel..
HapusLuar biasa, membantu sekali.. hehehe