NAMA :
APRIZAL
NIM :
A1C112015
PRODI :
PEND.KIMIA REGULER’12
DOSEN PENGAMPU : Dr.Drs.SYAMSURIZAL,
M.Si
PERATURAN
POSTING DI BLOG, PRINT OUT MINGGU DEPAN DI
BAWA
JIKA TIDAK ADA PRINT OUT, MK DI GAGALKAN
WAKTU : MINGGU DEPAN (27 NOVEMBER 2013)
PERTANYAAN:
1.
JELASKAN
BAGAIMANA SUATU ALKANA MISALNYA CH4 DAPAT DIREAKSIKAN DENGAN ASAM KUAT, PADAHAL
ALKANA SUKAR BEREAKSI. JELASKAN UPAYA APA YG BISA DILAKUKAN AGAR BISA BEREAKSI
DENGAN ASAM TERSEBUT DAN APA HASILNYA BESERTA MEKANISMENYA ?JAWAB
Alkana merupakan
senyawa yang paling sukar untuk direaksikan. Berasal dari kata
paraffin yang merupakan nama lain dari alkana, berasal dari kata para
=jarang/sukar, afinis = punya sifat untuk bisa terikat/berikatan. Kesukaran
alkana dalam bereaksi dengan senyawa lain, ini disebabkan karena alkana
memiliki afinitas yang rendah. Selain itu juga disebabkan karena atom-atom hidrogen telah mencapai batas kejenuhan karena ikatan
yang dibentuk adalah maksimum (jumlah atom H yang maksimum).
Sebagai contoh
metana (CH4). Pada metana pasangan elektron di sekeliling atom
pusat C itu telah terikat oleh hidrogen H maka molekulnya nonpolar. Sifat
nonpolar itulah yang menyebabkan alkana (dalam hal ini metana) sehingga sulit
bereaksi. Semakin panjang rantai –R maka semakin polar sehingga semakin sulit
untuk bereaksi.
Walaupun alkana
tergolong sebagai senyawaan yang stabil, namun pada kondisi dan pereaksi
tertentu alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat dan asam nitrat, sekalipun
dalam temperature kamar.
Apabila Metana direaksikan dengan Asam sulfat, reaksinya seperti gambar dibawah ini.
CH3 - H +
HO-SO3H ----> CH3SO3H + H2O (Reaksi Sulfonasi)
Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat. Reaksi antara alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana sulfonat. Dalam reaksi terjadi pergantian satu atom H oleh gugus –SO3H. Pada reaksi diatas terjadi yang namanya reaksi substitusi, dimana atom H akan terlepas, memberikan elektron ke H2SO4. Sehingga terbentuk molekul H2O. Dan, SO3H+ akan menyerang CH3 (yang kehilangan H). Sehingga terbentuk CH3SO3H.
Dan, jika metana direaksikan dengan Asam nitrat, akan terjadi reaksi berikut ini.
CH4 +
HO-NO2 ----> CH3-NO2 + H2O (Reaksi Nitrasi)
Alkana
dapat bereaksi dengan asam nitrat pada suhu 150-4750C membentuk nitroalkana
dengan hasil samping uap air. Dalam reaksi terjadi
reaksi substitusi pergantian satu atom H oleh gugus -NO2 . Pada reaksi diatas terjadi yang namanya reaksi substitusi, dimana atom H akan terlepas, memberikan elektron ke HNO3 Sehingga terbentuk molekul H2O. Dan -NO2 akan menyerang CH3 (yang kehilangan H). Sehingga
terbentuk CH3-NO2.
S 2. SUATU
ALKENA BILA DIOKSIDASI AKAN MENGHASILKAN SUATU EFOKSIDA BILA EFOKSIDA TERSEBUT DIASAMKAN, SENYAWA APA
YANG AKAN TERBENTUK?
a. JELASKAN
OKSIDATOR APA YANG DIGUNAKAN DAN ASAM YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBENTUK SENYAWA
TERSEBUT BAGAIMANA MEKANISMENYA
b. JELASKAN
KEMUNGKINAN POTENSI DARI SENYAWA YANG DIHASILKAN ITU
(BIOLOGI/KIMIA/FISIKA/MATEMATIKA)
JAWABAN
Alkena bila dioksidasi dapat menghasilkan suatu epoksida.Alkena dapat dioksidasi menjadi berbagai macam produk, tergantung dari pereaksi yang digunakannya. Secara umum
JAWABAN
Alkena bila dioksidasi dapat menghasilkan suatu epoksida.Alkena dapat dioksidasi menjadi berbagai macam produk, tergantung dari pereaksi yang digunakannya. Secara umum
Alkena dapat bereaksi dengan suatu peroksida menghasilkan senyawa siklik yang disebut epoksida (oksiran), dan bila reaksi diteruskan dengan hidrolisi menggunakan katalis asam, maka akan diperoleh senyawa diol (glikol). Reaksi Antara alkena dengan peroksida merupakan reaksi adisi sin, sedangkan reaksi antara epoksida dengan air akan menghasilkan senyawa glikol yang gugus OH-nya berseberangan.
Yang paling
umum untuk sintesis epoksida dari alkena adalah oksidasi dengan asam
peroksikarboksilat (Brown et al., 2009). Epoksidasi biasanya terjadi melalui
reaksi dengan suatu asam peroksi yang seringkali disiapkan secara in
situ. Asam-asam peroksi ini merupakan hasil dari reaksi dari asam
karboksilat atau suatu gugus asil yang lain dengan hidrogen peroksida bersama
dengan katalis asam jika diperlukan (Gunstone, 1996). Telah diketahui bahwa
urutan efektifitas katalis yaitu, asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat, dan
asam klorida (Dinda et al., 2008). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Reaksi epoksidasi terjadi dalam dua tahap yaitu oksidasi
asam menjadi asam peroksida oleh oksidator hidrogen peroksida, kemudian reaksi
epoksidasi alkena oleh asam peroksida yang digambarkan pada :
3 3. SUATU
ALKUNA DAPAT DIBUAT DARI ALKANA JELASKAN MENGAPA REAKSI TERSEBUT BISA
TERJADI (C2H6 → C2H2)
?
JAWABAN
Alkuna dapat dibuat dari alkana melalui
proses yang namanya dehidrohalogenasi alkil halida. Pelepasan/ penarikan HX Dari atom-atom C berdampingan dalam sebuah alkil halida, dimana reaksi ini
dilakukan dengan basa kuat.
Dehidrogenasi senyawa dihalida yang
berstruktur visinal maupun geminal oleh pengaruh basa kuat menghasilkan alkuna.
Reaksi ini melalui pembentukan zat antara vinil halida.
Contoh:
CH3-CH2-CHBr-CHBr-CH3
+ KOH → CH3-CH2-C≡C-CH3 + 2 KBr + 2 H2O
Pembuatan alkuna dengan cara ini biasanya menggunakan dihalida visinal, karena dihalida visinal mudah dibuat dengan mereaksikan alkena dengan halogen. Alkil dihalida bereaksi dengan kalium hidroksida pada suhu 200C menghasilkan alkuna. Di samping itu, dihasilkan produk samping berupa uap air dan kalium halida. Contoh :
Berdasarkan literature yang saya baca dikatakan bahwa alkuna dapat dibuat dari alkana. Dimana dalam hal ini dapat dibuktikan dengan reaksi diatas. Kalau menurut pendapat saya etana bisa menghasilkan etuna, dan adapun mekanisme reaksinya seperti dibawah ini.
H3C - CH3 +
Br2 → C2H4Br2
C2H4Br2 +
2KOH → HCCH + KBr +2H2O
ket : Gambar tidak jelas (?) itu adalah rangkap tiga
4. SENYAWA AROMATIK SUKAR DIADISI, TETAPI APABILA DIBAKAR MENGHASILKAN BILANGAN OKTAN YANG TINGGI, MENGAPA DEMIKIAN? BANDINGKANLAH BILANGAN OKTAN DARI BENZENA DENGAN BILANGAN OKTAN DARI PERTAMAX !
JAWABAN
Senyawa aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Jika hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena,
Bilangan oktan merupakan
ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin.
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n–heptana dan
isooktan. Misalnya bensin premium yang beredar di pasaran dengan bilangan oktan
80 berarti bensin tersebut mengandung 80% isooktan dan 20% n–heptana.
Bensin super mempunyai
bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktan dan 2% n–heptana. Pertamina
meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: premium (bilangan
oktan 80–88), pertamax (bilangan oktan 91–92) dan pertamax plus (bilangan oktan
95). Penambahan zat antiketukan pada bensin bertujuan untuk memperlambat
pembakaran bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain ditambahkan
MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau etanol.